Oleh: balemagazine | 15 Desember 2008

profil Arsitek : Shigeru Ban

Shigeru Ban adalah associate profesor di Keio University dan salah satu arsitek kondang dari Jepang. Salah satu spesifikasinya adalah penggunaan “slongsongan kertas” (paper tube) untuk banyak disainnya, mulai dari rumah kurban gempa, gereja, jembatan, museum berjalan (Nomadic Museum), sampai ruang pamer di tingkat Expo. Pertamanya, memang bertanya-tanya tentang kekuatan dari segi struktur penggunaan slongsongan kertas. Namun dengan makin beragamnya karya Shigeru Ban dengan bahan ini, maka orang pun makin tahu akan kekuatan bahan yang diklaim ramah lingkungan ini.

Ban yang sosoknya sering disamakan dengankarakter game Nintendo, Mario, karena kumisnya yang tebal itu, menambahkan bahwa ikatan emosi pengguna terhadap bangunan yang digunakannya menjadi titik penting dari rangkaian perjalanan sebuah bangunan (lingkungan binaan). “For Ban, green or sustainable architecture is therefore about more than saving energy or using recycled materials. It`s about people`s emotional connection to the buildings they occupy, and about making buildings that may have different identities at different times. Some buildings, he says, should be built as disposable. They can still be green so long as they don`t require more energy to take down than they did to put up”. Perjalanan karirnya sebagai arsitek yang mau belajar banyak dari para arsitek kondang dunia sebelumnya dan mampu menyarikannya dengan baik, dari permainan geometrinya John Hejduk sampai kearifan material lokalnya Aalvar Alto, membuat Pak Ban kaya dengan pengalaman “structure engineering” dalam usahanya mencari sebuah pendekatan ikon “sustainability”.

Ide dan inovasi penggunaan bahan bangunan seperti yang dijalani oleh Shigeru Ban memang sangat diperlukan pada periode kini di mana aspek ramah lingkungan atau keberlanjutan menjadi bagian integral dari syarat sebuah bahan bangunan. Jepang yang mempunyai Asosiasi Bahan Bangunan atau Nihon Kenchiku Zairyou Kyoukai secara rutin menerbitkan kumpulan bahan bangunan baru dengan standar2 yang ketat. Untuk implementasi material ramah lingkungan ini sendiri sampai saat ini beberapa pendekatan di sektor pembangunan permukiman perkotaan terus dikembangkan di Jepang. Beberapa di antaranya adalah “saving material” yang dimaksudkan membawa masyarakat ke dalam “zero-emission society” melalui “cyclic material flow” dan “long life buildings”. Kebijakan ini dilakukan melalui prosedur atau izin pembangunan bangunan baru secara ketat, termasuk dengan menyebutkan bahan bangunan yang akan digunakan. Pendekatan lainnya adalah “energy saving” melalui (musim panas dan musim dingin), melalui rekomendasi perbaikan bahan dinding dan jendela bangunan2 atau pun bahan2 lain di luar bangunan (jalan, infrstruktur lain) yang telah disurvei.

Taken and Modified from http://saniroy.wordpress.com/2007/12/07/shigeru-ban-filosofi-bahan/


Tanggapan

  1. Dengan melihat karya2 Shigeru Ban yang banyak menampilkan bentuk-bentuk geometri sederhana namun tetap diolah maksimal sehingga terkesan tidak sesederhana yg dibayangkan. Simpel tapi tetep bagus.

  2. menarik…
    lebih menarik lagi kalo ad gambarnya

    biar temen2 lebih bisa terinspirasi bentukan2 yang bisa dibuat dari kertas

  3. iyups, saran kritiknya bakal jd masukan ^^

    @dpy : iya, sbenernya niat awal kita mau menampilkan gambar, nanti ditambahkan…


Tinggalkan komentar

Kategori